Monday 29 September 2014

Aplikasi Anti Karat Sendiri Di Suzuki Ertiga (bagian Pertama)

Sebenarnya aplikasi anti karat penting ga penting bagi mobil. Penting, kalau daerah tinggal kita dekat dengan laut dan mobil sering lewat genangan air rob.Ga terlalu penting kalau daerah tinggal jauh dari area pantai dan jarang atau malah ga pernah lewatin daerah rawan banjir rob. Karena sebenarnya proses dari pabrik juga sudah melalui proses anti karat sebelum dicat. Tapi tidak ada salahnya juga kalau kita mau menambahkan sendiri sebagai perlindungan ekstra.

Dahulu kala ketika masih kuliah, saya pernah iseng eksperimen di Jip saya aplikasi anti karat kolong pakai Flinkote. Dikerjakan sendiri juga, di kuas satu persatu, bagian per bagian. Tapi sayangnya waktu itu belum punya blog jadi tidak bisa dibuatkan tulisan di blog ini, lagipula sekarang Jipnya juga sudah berpindah tangan.

Nah, sekarang mumpung lagi banyak waktu senggang ingin coba eksperimen lagi. Sebelumnya saya membuat perbandingan dulu dengan aplikasi antikarat bermerk yang dikerjakan di workshop versus aplikasi antikarat sendiri. Rata-rata aplikasi antikarat di workshop harganya 1,5juta-2juta bahkan lebih, tapi hasilnya pasti rapih dan kita tinggal terima beres. Sedangkan kalau mau dikerjakan sendiri berikut perhitungannya:
1. Anti karat Rubberized Undercoating Spray 1 kaleng 50ribuan. 1 kaleng bisa untuk 2 spakbor dan masih sisa untuk tengah. Jadi kalau mau total seluruh kolong mungkin bisa habis 3-5 kaleng. Sekitar 250ribuan untuk belanja bahannya. Merk bermacam-macam, yang paling gampang ditemui adalah merk Penray. Banyak dijual di supermarket atau toko onderdil mobil. Saya sendiri pakai merk Master, waktu itu mau beli Penray stoknya tinggal 2 kaleng. Akhirnya ambil merk Master, harganya pun sedikit lebih murah 5ribu rupiah.
2. Lakban kertas, untuk menutup area yang ga ingin tersemprot. 10ribuan satunya.
3. Masker dan Kacamata Safety. Kurang lebih 50ribuan total. Percayalah ini bakal kepake, dengan posisi muka kita menghadap ke atas, cipratan-cipratan coating ini pasti ada yang jatuh ke muka kita dan tentu saja kita ga ingin mata kita kelilipan anti karat bukan?.

Total habis 300ribuan ditambah capek karena harus bongkar pasang sendiri. Tapi ada kepuasan batin karena sudah bisa melakukan sendiri ditambah kita jadi semakin tahu tentang seluk mobil kita (maklum bagian kolong merupakan bagian yang paling jarang ditengok oleh pemilik mobil).
Sebenarnya ada lagi yang lebih murah daripada pakai Rubberized Undercoating, yaitu pakai Flinkote. Kalau tidak salah harganya tidak sampai 50rb sekalengnya (1kg) dan itu bisa mencakup untuk keseluruhan kolong plus spakbor, dan cara aplikasinya adalah dikuas.

Niat awalnya mau dikerjakan dari pagi, bangun pagi, sarapan, main sama anak sebentar lalu langsung ngoprek. Tapi ternyata, bangunnya malah kesiangan, bangun-bangun sudah hampir jam 11 siang, ditambah sebelumnya harus menghadiri undangan pemilihan ketua RT-RW di komplek, mulai ngoprek sudah jam 1 siang. Hahahahah...

Oleh karena garasi rumah konturnya menurun, maka mengerjakan di dalam garasi rumah sangat berbahaya, mau tidak mau dikerjakan di luar. Tahap pertama rencananya adalah aplikasi anti karat pada spakbor belakang.

Oke, mari kita siapkan alat-alatnya terlebih dahulu:
Alat-alat yang dibutuhkan:
1. Dongkrak (bisa pakai dongkrak bawaan)
2. Sepasang jack stand
3. Obeng min (untuk mencukil klip) dan plus untuk membuka sekrup spakbor.

Tahap pengerjaan:

1. Sebelum mendongkrak, pastikan posisi gigi masuk di perseneleng mundur dan rem tangan aktif. Mendongkrak mobil wajib di tempat yang rata.
2. Sebelum mendongkrak, terlebih dahulu lepas baut roda, jangan sampai terlepas cukup sampai kendor saja. Lalu kemudian dongkrak mobil sampai cukup terangkat dan bisa dimasukkan jack stand. Pasang jack stand di titik dongkrak yang telah ada, setelah itu baru kita bisa lepas rodanya.
(gambar saya ambil dari sini )
Oiya jangan lupa melepas ban serepnya sekalian, karena area dek di ban serep juga akan disemprot

3. Setelah roda terlepas, lanjut dengan melepas cover plastik spakbor dengan melepas klip plastik dan membuka sekrupnya. Keseluruhan klip dengan menggunakan obeng min dan sekrupnya dengan menggunakan obeng plus. Total ada 10 klip, 3 sekrup putih dan 1 sekrup hitam.

4. Setelah cover plastik terbuka, akan terlihat jelas ada bagian yang jadi tempat penampungan kotoran (area yang dilingkari). Apabila kita membaca seksama buku petunjuk, karat dapat dicegah dengan mencucinya sesering mungkin. Mobil yang sering terkena kotoran akan lebih berisiko terkena karat. Untuk area kolong sebetulnya tidak terlalu berisiko karena kita dapat dengan mudah mencucinya, baik dengan sistem hidrolik ataupun cara cuci kolong tradisional. Tapi untuk area-area yang tersembunyi ini sering luput dari perhatian.
Bersihkan area-area yang masih terdapat tumpukan debu dan tanah dengan menggunakan lap basah

5. Sebagai tindakan pencegahan tidak ada salahnya menutup area lingkar spakbor dengan lakban kertas dan koran. Tapi jika tidak dipasang juga tidak masalah, yang penting sediakan lap kain halus dan minyak kayu putih, apabila tidak sengaja tersemprot di body mobil, bisa langsung dibersihkan pakai minyak kayu putih.

6. Semprotkan Rubberized Undercoating tersebut secara merata diseluruh area spakbor. Seperti namanya, sepertinya Rubberized Undercoating ini memang mengandung karet, jadi seperti aspal dicampur karet cair. Setelah kering jadi agak sedikit kenyal. Mungkin hal ini lah yang membuat Rubberized Undercoating juga berfungsi sebagai tambahan kedap suara. Setelah seluruh spakbor disemprot secara merata, kini lanjut ke kolong dek di area belakang. Semprot secara merata di area dek. Di bagian ini lah, kacamata safety memainkan perannnya, karena setelah selesai penyemprotan, tiba-tiba muka saya jadi banyak tahi lalatnya, hahahaha.. Ga kebayang kalau saya harus kelilipan cairan antikarat yang mengandung karet.


7. Setelah selesai, pasang kembali keseluruhan cover plastik, kembalikan ban serep pada tempatnya, lalu pasang rodanya kembali. Jangan langsung dikencangkan baut rodanya. Pengencangan baut roda dilakukan ketika dongkrak sudah turun.

Sebenarnya ingin melanjutkan ke area roda depan, tapi hari sudah semakin sore. Akan saya lanjutkan lagi kapan-kapan kalau lagi mood, hehehehe..

Salam

Thursday 18 September 2014

Waspada Modus Penipuan Pura-pura Membeli Mobil/Motor

Beberapa waktu lalu saya memang sedang menjual mobil saya melalui iklan di internet dan koran poskota. Salah satu resiko yang harus kita hadapi ketika kita memajang nomor telpon di internet adalah kita harus siap dengan resiko telpon/sms penipuan.

Sudah banyak SMS yang masuk ke saya dengan bahasa yang kurang lebih begini:
"Saya sudah cocok dengan harga mobil yang anda jual, tolong hubungi suami/saudara saya di nomor sekian sekian sekian..."
Ya format bahasa kurang lebih sama hanya saja diganti objek orang yang harus dihubungi dan nomor telfonnya.
Sudah jelas ini penipuan, seandainyapun saya iseng nelfon ke nomor yang dicantumkan, pasti ujung-ujungnya diarahkan ke ATM untuk dikuras isi rekening kita. SMS yang seperti ini tidak saya tanggapi. Eh, sebentar... Pernah sih saya balas sekali: "Datang aja lihat dulu barangnya".
Ya sudah jelas tanggapannya, tidak ada balasan lagi dari si pengirim SMS. Lagipula aneh juga, baru sekedar lihat di iklan, apalagi iklan baris koran, tiba-tiba SMS asal bilang cocok saja, mana kita yang harus menghubungi pula.

Yang agak mengecoh ada satu SMS yang format bahasanya jauh berbeda.

(Catatan: Sementara ini abaikan dulu SMS saya tentang nomor rekening).

SMS tersebut datang pada hari yang sama pada saat saya mengiklankan mobil saya di koran Pos Kota. Ada sedikit keraguan, SMS tersebut terkesan yakin sekali dengan kondisinya. Saya berfikir positif saja mungkin orang ini melihat dari iklan di internet, yang memang saya deskripsikan dengan lengkap kondisinya.

Berjualan online bukanlah hal yang baru bagi saya. Setiap barang yang saya jual di media internet baik itu barang baru ataupun bekas akan saya jabarkan sedetil mungkin. Terlebih lagi untuk barang kondisi bekas saya akan tambahkan detil kekurangannya, agar orang yang menyempatkan waktu dan datang dari jauh tidak kecewa. Urusan jadi atau tidaknya transaksi itu urusan belakangan, yang penting jangan mengecewakan orang lain.

Setelah berbagai pertimbangan dan menghilangkan keraguan atas SMS penipuan, akhirnya saya balas orang tersebut. Yaaaa, standar bahasa SMS saya ke setiap orang yang bertanya melalui SMS. Beberapa jam kemudian orang tersebut (Dr. Agung) menelfon saya, kurang lebih percakapannya seperti ini:

- Dr. Agung: "Selamat siang, saya Dokter Agung. Mau menanyakan mobil yang bapak jual masih ada?"
- Saya: (dalam hati berkomentar, wah PD banget ini orang dengan gelarnya Dokter. Saya juga punya banyak teman Dokter rasanya biasa saja dengan gelar Dokternya, tidak pernah menyelipkan Dokternya sebelum nama) "Selamat siang, masih ada pak"
- Dr. Agung: Kebetulan saya berminat, tapi saya tidak bisa datang ke tempat bapak. Saya sudah cocok dengan kondisi mobilnya dan harganya. Kalau boleh ditahan dulu sampai lusa karena saya baru bisa ke tempat bapak lusa."
- Saya: "Ya tidak masalah sih, tapi seandainya sebelum lusa sudah ada yang beli saya akan lepas ke pembeli yang tercepat saja"
- Dr. Agung: "Kalau ngga begini aja Pak, saya DP dulu tiga juta, nanti sisanya saya kasih Bapak delapan puluh juta waktu saya ke tempat Bapak"
- Saya: (dalam hati berkomentar, wah baik sekali orang ini, sudah tidak nawar mau kasih uang duluan pula). "Bapak apa ga sebaiknya lihat dulu saja? Lokasi Bapak dimana?"
- Dr. Agung: "Tidak apa-apa pak, kebetulan saya sudah cocok, tolong SMS nomor rekening Bapak sebentar lagi saya transfer. Kebetulan saya tinggal di Bintaro juga"
- Saya: "Oke saya SMS nomor rekening saya sebentaar lagi" (lalu mengucapkan terima kasih dan menutup telfon).

Wah, baik betul si Dokter Agung ini. Sudah tidak nawar, belum pernah ketemu, mau asal kasih uang pula. Tapi saya tidak asal senang dulu, tetap santai dan kalem. Cek kembali nomor telfonnya di internet, siapa tahu masuk ke dalam nomor blacklist. Ternyata hasil pengecekkan di internet kurang membawa hasil yang memuaskan. Memang ada sih nomornya, tapi kok nomor mengiklankan diri sebagai pijat pria panggilan ya? Dan spamming di halaman komen facebook orang-orang?




Jika dilihat dari internet nomornya dipakai oleh si pijat pria itu terakhir pada tahun 2011. Mungkin orang tersebut sudah naik pangkat dan alih profesi dari Pijat Panggilan Pria menjadi seorang Dokter, atau mungkin saja nomor tersebut sudah lama tidak aktif lalu didaur ulang oleh pihak operator dan dibeli oleh Dokter Agung ini. Banyak kemungkinannya.

Akhirnya saya SMS nomor rekening saya ke Dokter Agung tersebut. Tapi sebelumnya saya kosongkan dahulu rekening saya (dipindahkan ke rekening bank lain lebih tepatnya). Sebagai antisipasi saja, takutnya ternyata si Dokter Agung ini adalah hacker tingkat tinggi yang bisa menguras isi rekening dengan hanya mengetahui nomor rekening saja, ya siapa yang tahu, tetap harus waspada.


Tidak beberapa lama setelah saya SMS nomor rekening, Dokter Agung pun menelfon saya mengatakan bahwa sudah ditransfer via ATM tiga juta ke rekening saya. Saya hanya jawab singkat "Oke pak saya cek dulu".

Jaman serba mudah, dengan HP yang mudah mengakses internet tentu saja tidak sulit untuk mengecek mutasi saldo, apakah sudah ada dana yang masuk atau belum. Dan seperti yang sudah diduga, tidak ada dana masuk sama sekali. Lalu saya SMS Dokter Agung tersebut bahwa dana belum masuk. Sepertinya hal ini yang sudah diharapkan oleh Dokter Agung tersebut, si Dokter Agung tersebut langsung menelfon saya (mungkin akan lain halnya kalau saya bilang bahwa dananya sudah masuk, mungkin akan terjadi momen keheningan), kurang lebih percakapannya seperti ini:

- Dr. Agung: "Pak maksudnya bagaimana ya? Kok dananya belum masuk? Saya sudah transfer lewat atm ini Pak?" (dengan nada terdengar  panik)
- Saya: "Ya, saya tidak tahu, saya cek di internet banking tidak ada dana yang masuk, ini saya lagi lihat internet bankingnya. Kalau engga gini aja, saya smsin alamat email saya, bapak email ke saya bukti transfernya"
- Dr. Agung: "Waduh pak, saya pakai hp lama tidak bisa email. Tolong bapak bisa cek dari atm, saldo saya sudah berkurang ini pak"
- Saya: "Ngapain saya harus cek atm? Hari gini cek saldo bisa pakai internet banking. Bapak kalau mau nipu saya untuk ngarahin saya ke atm lebih baik bapak cari korban lain aja"
(dan telfonnya langsung ditutup oleh Dokter Agung).

Dalam hati saya tertawa, maunya sih ingin ngerjain lebih lanjut, tapi saat ditelfon posisi saya sedang Buang Air Besar. Mengganggu konsentrasi dan kenikmatan Buang Air Besar adalah suatu hal yang tidak dapat ditolerir bagi saya, jadinya saya terpaksa mengakhiri pembicara dengan kalimat seperti itu.

Setelah selasai urusan Buang Air Besar, saya pun melakukan ritual bersih-bersih... (sepertinya hal ini tidak usah diceritakan lebih lanjut), maksudnya saya pun mencari informasi penipuan berkedok membeli mobil dan ternyata banyak yang mengalami hal yang serupa. Sebagian besar sih justru si korban yang mengerjai si penipunya, tapi walaupun begitu rupanya si penipu tidak kapok juga.

Pada intinya adalah mereka (si penipu) berpura-pura minat dengan mobil yang dijual, lalu bilang akan transfer dana untuk booking/tanda jadi. Si penipu memang mengharapkan calon korban untuk menghubungi kalau dana belum masuk, lalu kemudian akan diminta datang ke atm. Ketika sudah datang di atm lalu korban akan diajak conference call dengan orang yang mengaku CS Bank. Nah disinilah jurus penipuannya beraksi, entah itu hipnotis jarak jauh atau bagaimana sehingga korban bisa diarahkan untuk memencet kombinasi angka yang justru akan menguras isi rekening kita.

Saya ingin berbagi sedikit tips agar kita dapat terhindar dari penipuan yang serupa:
1. Pastikan kita mendaftar internet banking atau minimal sms banking. Jadi apabila ada yang mengaku transfer kita bisa mudah mengeceknya tanpa harus susah payah ke atm. Mendaftar internet banking sangat mudah dan gratis, apabila kita bukan nasabah yang aktif sehingga tidak butuh token. Minimal aktifkan internet banking untuk sekedar melihat mutasi saldo.
2. Sebaiknya punya lebih dari satu rekening bank. Apabila kita ingin memberikan nomor rekening kita ke orang asing yang mencurigakan kita bisa sebelumnya memindah isi saldo kita ke rekening bank yang satu lagi. Ya seandainya kita apes terhipnotis atau tertipu, ya silakan saja menguras sisa rekening yang tinggal beberapa ribu rupiah.
3. Tetap tenang. Jangan tergiur dengan hal-hal yang terlampau mudah. Seperti halnya tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal mau transfer dahulu tanpa melibatkan sebuah transaksi.
4. Kerjain si penipu dengan memperlama komunikasi, kita tidak mengharapkan si penipu akan bertobat saat itu juga, tapi minimal kita bisa menguras pulsa si penipu. Atau jika sudah tahu akan ditipu dengan hal yang sama, konfimasikan saja kalau dana sudah masuk, hal ini akan mempersingkat komunikasi dan membuat momen keheningan yang canggung bagi si penipu.

Semoga hal-hal tersebut di atas dapat berguna.

Salam