Sunday 25 October 2015

WL Toys Vortex A979 (4WD RC 1:18)

Sudah lama sebenarnya saya ingin membeli mobil remote control (RC). Tujuannya sih sederhana, supaya bisa ditempel GoPro dan bisa merekan aksi-aksi serunya ketika dimainkan. Tetapi agak sedikit lama terhambat di pemilihan RC dan izin dari Mamanya Lala. Hal yang terakhir ini yang membuat penundaan semakin berlarut-larut, karena menurutnya saya sudah terlalu banyak Mainan, hehehehe...

Untuk pemilihan RC saya tidak mau memilih RC kelas hobby serius dengan harga sampai jutaan. Range harga saya targetkan tidak sampai sejuta tapi masih di atas lima ratus ribuan, karena kalau di bawah lima ratus ribuan kebanyakan hanya mobil remote untuk anak-anak. Setelah beberapa browsing dan melihat-lihat toko mainan, akhirnya pilihan jatuh kepada WL Toys seri Vortex model A979.

Pemilihan ini didasari atas pertimbangan harga yang masuk di range, kualitas material yang terkesan kokoh walaupun sebagian besar dari plastik dan terdapat spare partsnya jika kita ingin upgrade atau servis. Selain itu, berdasarkan hasil browsing dan penjelasan toko-toko mainan, WL Toys seri ini sudah masuk kategori electronic proportional (propo) dengan harga yang terjangkau.

Sedikit pendahuluan mengenai RC WL Toys Vortex:

Specification :
Merk : WLToys 
Scale : 1:18 4WD
Vehicle Length: 245mm
Vehicle Width:175mm
Motor :390
Gross Weight for car:about 1.7KG
Transmitter frequency:2.4Gh
Battery Power: Lipo 7.4V
Control distance: more than 100m
Speed:45 - 50Km/H 
Type Servo:17g


Mobil RC full propo 4WD termurah saat ini
Untuk ESC dan receiver dibuat dalam satu box, sehingga jika mau ganti remote yang bukan bawaan, maka selain menambah receiver juga harus menambah ESC juga dan mau tidak mau servo harus ganti juga. Karena servo bawaan menggunakan 5 pin, berbeda dengan standard servo mobil RC yang lain yakni dengan 3 pin.
Dengan kendala tadi, jika mau upgrade atau merubah elektronik yang bukan bawaan pabrikan akan membutuhkan biaya yang lumayan.

Mobil ini dengan standard bawaan sudah sangat kencang, walau harga murah. Tapi tidak murahan karna struktur body mobil RC ini menggunakan bahan plastik yang cukup bagus dan elastis sehingga tidak mudah rusak atau patah.

Banyak juga yang nanya apa itu propo, karena kebanyakkan yang mencoba RC vortex ini pemain baru di mobil RC. Mungkin karena harganya yang gak terlalu jauh dari mobil RC jenis QD.

Perbedaan RC QD dengan RC EP (propo)

RC Quick Drive
RC quick drive atau yang biasa dikenal dengan RC QD merupakan RC yang mempunyai sistem yang terintegrasi menjadi satu, baik kontrol steering, kontrol pengerak maupun frekwensi remote semua terintegrasi menjadi satu modul. Biasanya RC jenis ini mengunakan 2 motor dalam 1 unit, motor yang pertama digunakan untuk sumber tenaga pengeraknya, sedangkan motor kedua digunakan untuk mengerakan sistem kemudi nya. Kontrol pada RC jenis ini sangat terbatas, hal ini disebabkan oleh karena pada RC jenis ini mengunakan metode On off switch. Misal nya , ketika kita menekan tombol untuk maju, maka modul akan memerintahkan motor untuk berputar ke depan dengan kemampuan maksimal, begitu juga pada steering nya, ketika kita menekan tombol untuk berputar ke kiri, maka modul akan memerintahkan motor untuk berputar ke kiri hingga ke titik maksimal tanpa dapat dikontrol sudut2 sesuai dengan keinginan kita. Jadi unttuk mobil RC QD kecepatan untuk maju maupun mundur tidak bisa diatur kecepatannya (Karena tidak menggunakan ESC, untuk penjelasan ESC baca pada bagian penjelasan RC propo), begitu juga dengan beloknya tidak bisa pula diatur banyak atau sedikitnya putaran ban mobil (karena tidak menggunakan servo, untuk penjelasan servo baca pada bagian penjelasan RC  propo)

RC EP (Elektronik Proportional)
Berbeda dengan RC QD, RC jenis ini memberikan kebebasan bagi pemiliknya untuk menentukan performa dari RC nya. Jadi kecepatan mobil untuk maju maupun mundur bisa diatur sesuai besar tekanan tombol gas dan begitu juga banyak atau sedikitnya putaran ban bisa diatur sesuai besaran memutar tombol beloknya. Hampir semua bagian dari RC ini dapat di personalisasikan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Secara garis besar RC jenis ini dapat kita bagi menjadi 2 bagian yaitu :


1. Kit 
Kit merupakan bagian utama dari hobby ini. Kit terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan. Chasis dan kaki kaki merupakan bagian utama dari sebuah kit. Hampir semua bagian dari sebuah kit dapat di modifikasi sesuai dengan karakter pengemudi nya.

2. Elektronik

Elektronik merupakan bagian dari sebuah RC yang berhubungan dengan kelistrikan. ESC, motor,servo,baterai,transmiter [TX] atau remote serta receiver [RX] merupakan bagian dari elektronik yang menjadi syarat mutlak untuk sebuah RC agar dapat berjalan. 
2.1. ESC & motor ESC
[Electronic speed control] berfungsi sebagai pengatur arus listrik dari baterai ke motor elektrik sehingga motor tersebut dapat berputar sesuai dengan kecepatan yang kita inginkan. ESC terbagi menjadi 2 jenis penggerak motor yaitu brush dan brushless, bedanya kalo brushed itu motor yang berputar adalah kumparannya dan magnetnya statis, sedangkan brushless adalah motor yang berputar adalah magnetnya dan kumparannya statis cara membedakan esc brushed dan brushless: kalo brushed kabel untuk motor/dynamo hanya 2 dan maksimal hanya pake heatsink non fan, sedangkan brushless kabel untuk motor/dynamo ada 3 dan rata2 menggunakan heatsink+fan brushed:
2.2 Servo 

Servo dalam dunia RC biasanya digunakan sebagai pengerak steering ataupun sebagai pengatur throttle pada RC engine
2.3 Transmiter 

Transmiter/Remot biasanya merupakan unit yang digunakan oleh driver untuk mengontrol RC 
2.4 Receiver 
Receiver merupakan penerima signal dari sebuah transmitter yang diteruskan menjadi perintah kepada piranti elektronik lainnya agar dapat bekerja. 
(sumber)

Model-model WLToys Vortex

K929
Modelnya seperti jip speed offroad tubular, dengan frame tubular yang terekspos dan lengkap dengan model Driver dan Co-Driver yang berhelem. Sebenarnya suka dengan model ini tapi sayang di bagian belakang terdapat ban cadangan dummies yang menyatu dengan body, membuat tidak sedap dipandang mata.


A949
Model Rally Hatchback, sekilas mirip Ford Fiesta Rally, tapi sepertinya jarang ada di pasaran. Beberapa kali mampir ke toko mainan tidak pernah ketemu model ini.
(*update 27/10/2015: ternyata ada satu di toko mainan dekat rumah saya)

A959
Model Buggy, tampak sangar dan kokoh dengan Shockbreaker yang terbuka dan sayap belakang.
Awalnya mau ambil yang model ini tapi bodynya tidak cukup ruang untuk dudukan GoPro

A969
Model seperti jip pada speed offroad. Saya pribadi kurang sreg dengan komposisi bodynya yang terlalu lebar dan bannya agak kecil di dalam fendernya.

A979
Model Monster Truck. Saya menjatuhkan pilihan pada model ini. Selain tetap terlihat sangar, proporsi antara body dan ban sangat pas, juga bisa dipasang dudukan GoPro di atasnya.


Review Singkat
Setelah sampai rumah, kegiatan unboxing pun dimulai. Terlihat walaupun rangkanya terbuat dari plastik, tapi cukup kokoh. Yang terbuat dari logam hanyalah drive shaft (batang penggerak dari gardan ke masing-masing roda), Per dan Batang Shokbreaker. Komponen kaki-kaki, kopel 4WD dan gearboxnya masih terbuat dari plastik. Mengingat RC ini cukup kencang, jadi sebaiknya mainnya agak sedikit menahan diri agar RCnya awet. Perlu diperhatikan bagi yang suka membuat lompat-lompatan pakai RC ini, jika dilihat swing arm depan (dan belakang) di baut ke bumper. Jika bumpernya pecah maka tamat sudah.


Saat dicoba tes jalan, memang mobil ini terbilang cukup cepat, saking cepatnya jadi agak susah untuk dikendalikan, mungkin karena wheelbasenya yang agak pendek. Power yang dihasilkan dari motornya cukup besar, sering terlihat RC ini hampir jomplang ke belakang, untung terbantu sistem 4WD sehingga tidak sampai jomplang ke belakang. Saya mencoba di trek dirt jump Hutan UI, susah sekali mengendalikan agar tetap lurus dan melompat di jumpingannya.
Daya tahan baterenya sekitar 10-15 menit jika dimainkan secara non-stop. Tapi sebaiknya jika ingin awet, jangan dimainkan non-stop, karena komponen gear dan kopel gardannya hanya terbuat dari plastik. Belum lagi jika dipegang motornya berasa sangat panas, walaupun sudah terbantu dengan adanya heatsink di body motornya.

Berikut sedikit video hasil tes beberapa hari lalu:






Friday 23 October 2015

Hotel-hotel Murah

Sebenarnya saya lebih suka disebut dengan penginapan daripada Hotel, kesannya kalau hotel itu lebih ke sebuah tempat bermalam yang nyaman dengan harga yang relatif tinggi. Kali ini saya akan coba menceritakan pengalaman saya menginap di penginapan-penginapan (atau hotel) yang murah-murah. Kenapa memilih yang murah? Bukan berarti saya tidak mampu untuk menginap di sebuah hotel berkelas misalnya (walaupun memang iya tidak mampu), tapi saya merasa bahwa menginap di hotel berkelas atau hotel dengan harga yang cukup menguras kantong itu tidak menarik, tidak ada hal yang menarik untuk diceritakan, seolah-olah kita menyetujui klaimnya atau iklannya hotel tersebut bahwa hotel tersebut nyaman, mewah dan lain sebagainya.

Misalnya begini, sebuah hotel berbintang bernama X mengklaim bahwa hotel tersebut nyaman, bersih, dengan kolam renang yang indah, makanannya lezat, TV layar lebar dengan siaran internasional, wifi dan segala macamnya. Tentu saja pengalaman tersebut akan dirasakan sebagian besar tamunya dan pendapatnya pun kurang lebih serupa. Lain halnya jika menginap di hotel-hotel yang murah, anggap saja di kelas Rp. 100.000 ke bawah per malamnya. Kita semua pasti tahu bahwa hotel tersebut tidak akan mengklaim bahwa hotel tersebut adalah hotel mewah, nyaman, menarik dan sebagainya. Justru kita akan menganggap hotel di kelas tersebut tidak menarik. Tapi bagi saya, ada hal-hal yang bisa diceritakan di balik ketidakmenarikkannya itu.

Sayangnya saya lupa-lupa ingat nama-nama hotel murah-meriah yang sudah pernah kunjungi. Dengan segala keterbatasan daya ingat saya akan coba berikan cerita-cerita yang tidak menarik di hotel-hotel tersebut.

1. Kuningan (saya lupa nama hotelnya).
Bukan Kuningan Jl. Rasuna Said, tapi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Kurang lebih 6 atau 7 tahun lalu saya pergi ke Kuningan untuk menemui salah seorang rekan kerja di sana. Oleh karena berangkat dari Jakarta jam 9 malam, maka sampai di Kuningan sekitar jam 2 malam. Saya sendiri belum tahu Kabupaten Kuningan seperti apa karena saya baru pertama kali ke sana. Karena mata sudah sangat berat dan badan sudah capek, akhirnya saya langsung banting setir di sebuah hotel yang kurang lebih cocok untuk menginap semalam dan sesuai budget. Bangunannya hanya sebuah rumah 1 lantai, tidak besar. Namun ada beberapa kamar langsung menghadap ke teras samping. Bangunannya terlihat sudah sangat tua, mungkin dibangun sekitar jaman kemerdekaan (atau malah sebelumnya). Kamarnya cukup bersih, namun plafonnya cukup tinggi, lebih dari 3 meter. Dengan pintu dan jendela kayu tinggi dan cukup berat untuk dibuka. Tarifnya cukup murah hanya Rp. 50.000 per malam. Tidak perlu pakai AC karena udaranya sudah cukup dingin bagi saya, tidak perlu TV juga, toh saya hanya butuh untuk tidur dan bangun pagi di keesokan harinya. Terletak di jalan Siliwangi kota Kuningan, posisinya ada di sebelah kanan Jalan (menuju ke kota Kuningan).
Tidur di penginapan ini serasa kembali ke masa lalu. Entah kenapa suasana mistis selalu mengikuti jika kita sedang berada di bangunan tua.

2. Tegal (Penginapan di Jalan Belimbing Kota Tegal)
Pada waktu sering bolak-balik Jakarta-Semarang untuk urusan pekerjaan beberapa tahun lalu, penginapan ini sempat menjadi favorit saya. Terletak di jalan Belimbing, Kota Tegal. Penginapannya berada di sebelah kanan jalan tidak jauh setelah masuk di Jalan Belimbing. Jalan Belimbing sendiri terletak di Jalan Raya Pantura, pertigaan ke kiri persis sebelum perempatan McDonald's Tegal.


Tarifnya sangat murah, hanya Rp.50.000 permalam sudah termasuk snack malam (2 gelas teh atau kopi dan 2 potong roti) dan juga sarapan pagi (2 buah nasi rames dan 2 gelas teh atau kopi). Luar biasa murah menurut saya.
Walaupun sangat murah tapi kondisi penginapannya cukup bersih dan tidak panas walaupun tidak pakai AC. Fasilitas yang tersedia ya sebanding dengan harganya, sebuah TV tabung 14", kipas angin, kamar mandi dalam (dengan WC Jongkok) dan yang paling penting adalah kebersihan kamar, kasur dan kamar mandi yang selalu terjaga.
Oleh karena tarifnya yang murah, maka dari itu banyak supir-supir mobil box ataupun pickup yang transit di penginapan ini.

3. Malang (Homestay Bunga Kopi Nomor 10)
Malang merupakan kota tujuan favorit saya. Ketika saya ataupun keluarga sedang berlibur di Malang saya seringnya menginap di Guest House di Jalan Bunga Kopi ini. Guest House ini terletak di daerah Lowokwaru (Soekarno-Hatta), lokasinya pun sangat dekat kemana-mana. Tarif Guest House ini mulai dari Rp.75.000an, dengan fasilitas yang paling standar, kamar, tempat tidur dan kamar mandi di luar. Jika dengan keluarga saya memilih kamar yang lebih besar dan dengan kamar mandi di dalam. Tidak terdapat AC pada setiap kamarnya, hanya sebuah kipas angin, tetapi mengingat suhu di kota Malang relatif sejuk jadi AC tidak terlalu diperlukan. Tersedia wifi gratis tapi terbatas di beberapa titik ruangan saja.
Sesuai dengan namanya Homestay, jadi di sini kita jadi satu dengan pemilik rumahnya. Orangnya sangat ramah dan kekeluargaan. Untuk detil lebih lanjut bisa cek blognya

Proses Klaim Gopro Melalui Website Gopro (Bagian 2, Final)

Setelah beberapa waktu lalu saya menuliskan mengenai Proses Klaim GoPro Melalui Website, sekarang saya akan coba menuliskan lanjutannya, dimana keseluruhan proses ini akan berakhir dan saya menerima unit penggantinya.

Hanya berselang beberapa hari (kurang dari 2 minggu), akhirnya saya dapat email dari pihak GoPro yang menginformasikan bahwa unit pengganti sudah disiapkan dan sudah dalam proses pengiriman. Pihak GoPro juga menginformasikan nomor tracking untuk dapat kita pantau posisinya di website www.ups.com


Langsung saya cek melalui website nomor tracking tersebut. Ternyata malah GoPro saya sudah sampai di Indonesia. Jika dilihat runutan proses pengiriman dijabarkan secara jelas dan sistematis.


Unit pengganti diterbangkan dari Singapura pagi dan sampai di Jakarta 1 jam kemudian. Siangnya barang sudah sampai di kantor UPS dan siap dikirimkan. Akan tetapi pihak UPS tidak langsung mengirimkan ke alamat tujuan pakai kurir UPS sendiri, melainkan ditransitkan terlebih dahulu ke kurir partnernya yaitu JNE. Keesokan harinya, datanglah kurir JNE membawa paket yang ditunggu-tunggu. Sebuah unit GoPro pengganti. Terbungkus dengan rapi, dengan kemasan plastik yang rapat, amplop yang menjadi satu dengan buble wrap, sebuah kardus yang kokoh dan setelah dibuka isi cukup mengejutkan. Selain mendapatkan unit pengganti baru, ternyata saya mendapatkan satu buah baterai baru.

Sungguh menggembirakan, ternyata prosedur penggantian berlangsung begitu cepat. Proses dari awal komunikasi sampai ke konfirmasi barang telah sampai di rumah dengan selamat hanya berlangsung kurang lebih 2 minggu. Seluruh komunikasi baik itu dengan pihak GoPro maupun pihak UPS juga sangat koperatif dan membantu.

Saturday 17 October 2015

Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogja

Sebenarnya Sandboarding ini sudah beberapa bulan lalu saya lakukan, tetapi baru sempat saya tulis sekarang.

Niatan untuk bermain sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo sudah terkumpul sejak sepulang dari perjalanan liburan di Jawa Timur yang lalu. Tetapi saya urungkan niat untuk bermain di sana di karenakan waktu yang tidak memungkinkan dan saya tidak membawa goggle andalan saya. Niat baru bisa terlaksana setelah sepulang mudik lebarang lalu.

Seperti biasa, setiap perjalanan ke arah atau dari Jawa Timur saya selalu mampir di Solo untuk transit. Biasanya setiap mampir ke Solo saya selalu menyempatkan diri untuk ke Umbul Ponggok Klaten untuk snorkeling di air tawar, tetapi perjalanan kali ini saya tidak mampir ke Umbul Ponggok Klaten. Saya mau mencoba Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogja. Dari awal berangkat mudik saya memang tidak berniat untuk snorkeling, perlengkapan snorkeling saya tinggalkan di rumah. Saya cukup membawa goggle andalan saya (yang saya gunakan juga untuk bermain Downhill).

Pada awalnya saya mengajak keponakan saya untuk ikut serta, tetapi ternyata keponakan saya sedang ada jadwal bimbingan skripsi di kampusnya. Terpaksa saya berangkat sendirian ke Jogja.
Rencana awal berangkat dari Solo pagi-pagi buta, kurang lebih jam 3-4 pagi, sehingga sampai sana cukup pagi untuk membuat video timelapse matahari terbit dari balik bukit. Tetapi rencana tinggal rencana, saya baru terbangun jam 9 pagi, hehehehe...

Setelah siap-siap, saya baru berangkat dari Solo jam 10. Perjalanan dengan mobil menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Dari Jogja kita tinggal mengikuti arah ke Pantai Parangtritis. Lokasinya pun sangat mudah ditemui. Dari gerbang Pantai Parangtritis kurang lebih 2KM setelahnya ada jalan ke kanan (ada sebuah hotel di hooknya, tapi saya lupa nama hotelnya). Tinggal lurus sedikit, sampai kita ketemu sebuah gapura tua, disitulah tempatnya. Paling gampang sih tanya ke petugas tiket pada saat kita melewati gerbang masuk area parangtritis tadi.

Alternatif lokasi Sandboarding lain adalah tepat persis di sisi kanan jalan raya Parangtritis. Tidak sampai pertigaan yang disebutkan oleh petugas gerbang tadi. Lokasinya langsung terlihat dari jalan raya, karena kebetulan gumuknya juga persis di pinggir jalan dan ada papan petunjuk untuk bermain sandboarding. Tetapi saya memilih untuk mengikuti arahan dari petugas tiket tadi, mungkin lain kali saja saya mencoba lokasi ini.

Sesampainya di lokasi, tidak terdapat tempat khusus yang menunjukkan lokasi sandboarding. Setelah gapura tua tadi, terdapat beberapa warung yang bertuliskan Gumuk Pasir, Parkir dan Foto Prewedding, nah disitulah tempatnya. Kita bisa parkir kendaraan kita disitu, tidak ada tarif khusus untuk masuk area tersebut. Kita hanya membayar parkir dan sewa papan saja.

Tarif sewa papan di tempat yang saya kunjungi sebesar Rp. 75.000/jam (sudah termasuk wax), Parkir Rp.15.000 kalau tidak salah dan fasilitas mandi Rp. 5.000.

Sekilas mengenai Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk sendiri artinya adalah tumpukan atau gundukan. Secara harfiah memang Gumuk Pasir adalah gundukan-gundukan pasir di tengah lautan pasir di Parangkusumo. Gumuk Pasir Parangkusumo berada di antara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Proses terjadinya gurun pasir ini tidak lepas karena pohon gumuk pasir parangkusumo yogyakartaadanya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Kali Opak, Kali Progo dan Pantai Parangtritis. Gundukan pasir yang mengumpul merupakan material yang berasal dari abu vulkanik gunung yang terbawa oleh aliran Sungai Opak, Sungai Progo dan sungai-sungai lainnya hingga akhirnya sampai ke Pantai Parangtritis. Kemudian di sini material vulkanik tersebut terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya terkikis dan berubah menjadi debu-debu halus yang akhirnya sampai ke tepi pantai dan dengan mudah dapat diterbangkan oleh angin. Karena proses yang secara terus-menerus tersebutlah hingga terbentuk gundukan pasir yang terkumpul di daratan sepanjang pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Gumuk Pasir Parangkusumo tersebut akhirnya semakin melebar dan tinggi akibat tiupan angin secara terus-menerus. Gumuk Pasir Parangkusumo atau dikenal dengan padang pasirnya Yogyakarta terbentuk selama ribuan tahun. Selain objek wisata, gumuk pasir ini juga dijadikan objek penelitian. Bahkan rencanaya Gumuk Pasir Parangkusumo akan dimasukkan dalam daftar Unesco World Heritage karena merupakan fenomena alam yang tidak biasa dan hanya ditemukan satu-satunya di Asia Tenggara.  Memiliki luas sekitar 2 km dari muara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok bermain gumuk pasir parangkusumo yogyakartamenjadikan Gumuk Pasir objek yang indah bagi para fotografer. (*sumber)

Saya pun langsung bersiap-siap, tidak lupa sedikit pemanasan dan stretching untuk mengurangi cedera. Karena saya tahu pasti nanti akan banyak jatuh berguling-gulingan. Sebelum meluncur jangan lupa untuk memberikan wax secara merata di permukaan papannya, karena wax inilah kunci kelancaran meluncur kita.

Berhubung lokasinya yang sangat luas dan benar-benar seperti padang pasir, jadi ada banyak titik bukit yang bisa kita pilih untuk meluncur. Sebaiknya untuk pemula pilih bukit yang tidak terlalu curam atau tinggi.

Awalnya saya sangat percaya diri, karena ketika SMA saya pernah bermain skateboard, jadi bermain sandboarding pasti tidak terlalu sulit pikir saya. Ternyata saya pun tetap berguling-gulingan pada awal mencoba dan baru bisa lancar setelah dua-tiga kali percobaan.





Seharusnya saya tetap pada rencana awal yaitu berangkat dari Solo pagi-pagi buta sehingga sampai di Gumuk Pasir masih pagi dan segar, bukannya siang bolong seperti ini. Bermain di Gumuk Pasir pada siang hari jelas tidak disarankan, kecuali kita mau kaki kita jadi seperti krupuk goreng pasir. Kaki saya sempat kejeblos pasirnya dan itu rasanya seperti disiram air panas.

Sebenarnya masih belum puas, karena masih sedikit area yang mau dijelajahi. Tapi saya tidak kuat lagi. Apalagi hanya pakai sendal jepit seperti ini, datang ke Gumuk Pasir di siang hari bolong benar-benar membakar kaki. Akhirnya harus puas main hanya satu jam dan kembali lagi ke Solo, karena saya ada kegiatan lagi sore harinya.

Saya pasti akan datang lagi ke Gumuk Pasir di perjalanan berikutnya. Tapi yang pasti tidak di siang bolong, mungkin pada pagi hari atau sore hari.

Monday 12 October 2015

Proses Klaim Gopro Melalui Website Gopro (Bagian 1)

Baru sadar belakangan ini ternyata ada sedikit keretakkan di body bagian depan Gopro saya. Tepatnya di atas lensa. Walaupun tidak berpengaruh kepada performa kamera secara keseluruhan, tapi hal ini menganggu secara kosmetik, alias tidak nyaman untuk dilihat.


Beruntung saya masih dalam masa garansi satu tahun. Mumpung masih dalam masa garansi, walaupun sudah hampir habis masa garansinya. Saya mencoba komunikasi dengan toko resmi tempat saya membelinya namun hasilnya negatif. Ternyata keretakkan seperti ini tidak dapat tercover garansi karena mungkin dianggap sebagai kesalahan penggunaan.

Lalu setelah beberapa kali googling, ada juga kasus yang sama dan berhasil di klaim melalui websitenya langsung, tapi saya lupa link referensinya jadinya tidak bisa saya cantumkan di blog ini. Tidak ada salahnya mencoba, saya langsung klik websitenya tersebut. Oiya, pastikan struk asli pembelian masih tersimpan, sebagai antisipasi untuk klaim garansi apabila ada keluhan.

Berikut tahapan proses klaim melalui website Gopro, berdasarkan pengalaman pribadi saya:

1. Klik ke website http://gopro.com/help
Masuk ke link tersebut dan isi keterangan sesuai data diri, kamera yang dimiliki dan kendalanya. Pastikan email kita aktif selama proses klaim garansi, karena nanti komunikasi dengan pihak Gopro lanjut melalui email.



Pada bagian subject beri judul problemnya, lalu di bawahnya diberi deskripsi yang lengkap mengenai permasalahannya.

2. Komunikasi via Email
Kurang lebih 2-3 hari kerja biasanya kita mendapatkan balasan dari staff Gopronya (bukan auto generated email). Untuk kasus tertentu biasanya staff Gopro akan memberikan troubleshooting via email, biasanya kasus yang berkaitan dengan firmware. Namun pada kasus body retak tentu tidak bisa di-troubleshoot, harus ditangani langsung. Pada kasus saya, staff Gopro meminta foto secara jelas kondisi retak pada Gopronya dan juga meminta foto kwitansi atau nota pembelian pada saat pembelian Gopro.

Berikutnya kita tinggal ikuti saja petunjuk-petunjuk yang mereka berikan. Pada tahap awal saya mengirimkan foto posisi retaknya, foto nota pembelian, foto serial number dan juga mengisi form update alamat pada link dan body email.

3. Terima Form RMA (Return Material Authorization)
Keesokkan harinya saya menerima Form RMA di email terpisah. Itu berarti pengajuan klaim sudah diterima oleh pihak Gopro. Langkah berikutnya adalah kita tinggal print form tersebut dan dimasukkan ke dalam kemasan berisi Gopro yang akan diklaim.




Harap diingat bahwa dalam kemasan Gopro yang akan dikirim hanya unit kameranya saja, tanpa housing, baterai, SD card dan aksesoris lain (kecuali disebutkan lain di emailnya, tetapi selama mereka minta hanya unit kameranya saja, berarti ya kirim saja unit kameranya).
Oleh karena Gopro dikirim tanpa housing, pastikan kita mengemas kameranya dengan kemasan yang rapih dan aman. Saya membungkus kamera dalam sebuah plastik rapat, lalu saya bungkus busa, dimasukkan dalam kardus (tidak lupa form RMAnya dimasukkan juga), dilakban yang rapat, lalu saya bungkus busa lagi. Saya tidak mau terkena resiko pengiriman yang dapat menambah titik rusaknya.


4. Submit Form UPS dan Pengambilan Paket oleh UPS
Gopro bekerjasama dengan UPS sebagai rekanan pengiriman barang kembali ke pihak Gopro. Asyiknya lagi, seluruh pengiriman barang dari tangan saya sampai nanti kembali lagi ke tangan saya ditanggung sepenuhnya oleh pihak Gopro. Bahkan saya tidak perlu repot-repot ke kantor perwakilan UPS di bandara Halim Perdanakusuma, paket yang telah saya bungkus rapih ternyata dijemput oleh kurirnya. Tapi jangan bingung jika nanti yang datang menjemput ke rumah kita bukan kurir UPS tapi kurir JNE, sebab UPS dan JNE sudah melakukan kerjasama, dan kita sama sekali tidak dibebankan biaya.
Hal yang harus kita lakukan setelah menerima Form RMA supaya bisa diproses gratis oleh UPS adalah sebagai berikut:

a. Cek Email lain dari Gopro support yang berisi Link UPS Support. Email tersebut terpisah dari komunikasi dengan staff Gopro sebelumnya, jika sudah ketemu, klik Link tersebut.

b. Link tersebut merujuk ke web UPS untuk mengisi form alamat lengkap pengambilan dan nomor RMA. Isi setiap kolomnya dengan jelas dan detil. Oiya untuk kolom provinsi, isikan dengan 2 huruf yang representatif. Jika kita mengisi provinsi dengan lengkap kita malah tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya, jadi cukup isikan 2 huruf saja. Hal ini dikarenakan provinsi di Amerika Serikat menggunkan 2 hurus sebagai inisial provinsinya.
Saya sendiri mengisi kolom provinsi dengan tulisan WJ (West Java).
Setelah selaesai mengisi, kita akan menerima email dari UPS yang berisi lampiran invoice elektronik dan link untuk label.

c. Setelah kita menerima email tersebut, silakan klik beberapa link dan print lampirannya.
Kedua link label dan lampiran elektronik invoice tersebut harap diprint untuk kemudian ditempel pada kemasan paket yang akan diambil kurir. Untuk kolom provinsi sebagaimana disebut di point sebelumnya, nantinya secara otomatis tercetak sesuai yang kita isi sebelumnya pada label invoice dan label elektroniknya. Saya menambahkan sendiri pakai tulisan tangan di sebelah inisialnya, jadi misalnya tadi saya sebutkan inisialnya WJ, lalu di sebelahnya saya tambahkan West Java pakai tulisan tangan.
Untuk dokumentasi kita, sebaiknya discan atau photo elektronik label yang sudah kita cetak tadi. Nantinya akan diminta oleh pihak UPSnya.

d. Jika sudah mencetak invoice dan label elektroniknya. Klik Website UPS Indonesia pada bagian contact us. Masukkan nama, email dan pilih kategorinya (bisa sending package atau general), lalu klik next. Bilang saja (pada intinya) kalau kita sedang mengajukan proses klaim garansi ke Gopro dan kita sudah menerima nomor RMA dan invoice elektroniknya.
Tidak beberapa lama kita pasti dihubungi via email oleh staff UPS, meminta elektronik label dan invoicenya. Balas email tersebut dengan melampirkan elektronik label dan invoicenya.

Setelah elektronik label dan invoice diterima, kita akan menerima email balasan yang akan menyebutkan kapan barang akan dijemput. Biasanya ada instruksi untuk menempelkan elektronik label dan invoice di kemasannya.

e. Pada hari yang sudah dijadwalkan, saya ditelfon oleh pihak JNE untuk proses penjemputan barang.
Pastikan kurir JNE yang menjemput mengeluarkan nota tanda terima. Jika barang sudah dijemput oleh pihak JNE berarti proses pengajuan klaim di tangan konsumen sudah selesai.
Kita tinggal menunggu barang tersebut sampai di kantor Gopro untuk ditukar unit baru dan dikirimkan kembali ke kita.

Semua proses tersebut di atas gratis, tidak keluar biaya sedikit pun. Karena semua biaya telah ditanggung oleh Gopro.


Demikian proses dan tips dari saya untuk melakukan klaim melalui website Gopro.
Semoga dapat bermanfaat,

Salam

Sunday 11 October 2015

Game-game gratis di playstation 4 (bagian 3)

Setelah beberapa hari lalu sudah menulis mengenai game-game gratis (bagian 1 dan bagian 2), ternyata tidak lama kemudian saya menerima email dari Playstation bahwa di bulan Oktober ini ada game gratis baru. Tidak pakai lama langsung saya cek di Playstation Store dan ternyata benar ada sekitar tiga game baru untuk PS4. Ketiga game tersebut langsung saya download dan install.

Berikut adalah ketiga game tersebut:

1. Unmechanical Extended
Ukuran game untuk didownload tidak terlalu besar hanya kurang lebih 1.5 giga dan ketika sudah terinstal juga masih sekitar 1.5 giga. Game ini merupakan game puzzle. Berceritakan tentang robot yang tersedot ke dalam dunia bawah tanah yang ternyata penuh berisi teka-teki mekanis. Pemain harus memecahkan beberapa puzzle sebelum akhirnya dapat melanjutkan ke pintu berikutnya.


Walaupun hanya sebuah game puzzle, tetapi grafis yang dimiliki cukup memukau. Mungkin ini dihasilkan dari Unreal Engine yang digunakan.

2. Super Time Force Ultra
Ukurannya cukup kecil, hanya 600an mega. Sebuah games shooting ala 8bit yang ditampilkan di kualitas 1080p.


3. Rocket League
Ukuran file untuk di download 1.5 giga, setelah terinstal menjadi 5 gigaan.
Games ini sangat seru, bayangkan bermain bola di lapangan dengan menggunakan sebuah mobil remote control. Ya kurang lebih game ini seperti ini. Game ini adalah game online dimana kita bisa bertanding mulai dari 1 lawan 1 sampai dengan 4 lawan 4. 
Tujuannya hanya satu, yaitu memasukkan bola ke gawang lawan. Tetapi jangan kira game ini mudah. Mengendalikan bola membal dengan mobil kecil yang lincah tidak bisa disamakan dengan bermain bola seperti di PES atau Fifa. Lupakan kerjasama tim, karena walaupun kita tidak sendirian tetap saja masing-masing pemain berebutan untuk melakukan gol. Tidak ada kiper di game ini, jadi semua benar-benar berebutan untuk memasukkan bola ke gawang sebanyak-banyaknya. Kualitas gambarnya pun sangat bagus. Walaupun saat ini gratis, tapi sepertinya tidak berlangsung lama, karena ada masa berlakunya. Sampai dengan tulisan ini dibuat, masa berlaku game ini tinggal 56 hari lagi. Ya lumayan lah yaa.




Friday 9 October 2015

Mengapa Action Cam?

Belakangan ini Action cam makin ramai dipergunakan, terlebih lagi semakin banyak alternatif dan variasi produk. Berbagai macam merk dengan kisaran harga di bawah satu juta hingga enam juta lebih tersedia. Merknya pun beragam, mulai dari merk yang mengkhususkan diri di dunia action cam, merk yang memang sudah lama membuat kamera, merk yang sebelumnya familiar dengan handphone dan kamera biasa, merk yang familiar dengan produk GPS, merk yang baru saja membuat handphone murah, merk-merk gurem yang menumpang tenar dengan meniru bentuk merk yang sudah terkenal, bahkan sampai merk yang sebelumnya terkenal dengan produk komponen sepeda dan alat pancing juga tidak mau kalah membuat action cam.

Action cam sangat digemari karena ukurannya yang kecil, ringan, tahan banting dan tahan air (berkat housing pelindung yang cukup kuat). Selain dari bentuk dan ukuran, rata-rata action cam memiliki fitur yang cukup mumpuni. Jika kita melihat hasil foto-foto atau video action yang tersebar di Internet, rasanya hampir tidak percaya bahwa hasil sebagus itu bisa dihasilkan dari sebuah kamera yang ukurannya lebih kecil dari genggaman kita.

Sebagai tambahan dari keunggulan bentuk dan fitur kamera, dukungan aksesoris yang sangat banyak variasinya semakin menambah keunggulan  action cam. Beberapa merk action dapat berbagi aksesoris yang sama karena berbagi model dudukan yang sama.


Penggunaan aksesoris yang sangat beragam ini tentunya sangat mendukung aktivitas kegiatan penggunanya. Apakah kita untuk kegiatan di udara, di darat, di permukaan air bahkan sampai di bawah air sampai di bawah bumi pun tersedia aksesoris pendukungnya. Beberapa aksesori hadir dengan harga yang tidak masuk akal murahnya sampai kepada yang luar biasa mahalnya. Namun saran saya, jika berkaitan dengan keselamatan kamera sebaiknya pilih aksesoris original atau aksesoris yang punya harga tinggi, karena berdasarkan pengalaman saya aksesoris KW ataupun merk yang terlalu murah akan berakhir dengan patah dan akhirnya harus beli lagi aksesoris original. Akhirnya dua kali beli dan jadi lebih boros.

Penggunaan action cam sangat beragam, mulai dari dipakai untuk action beneran, misalnya bersepeda, terjun payung, menyelam, kegiatan olahraga ekstrim, otomotif hingga musik, sampai hanya dipakai sekedar selfie. Ya tentu saja, rata-rata lensa action adalah wide angle sehingga untuk selfie rame-rame (atau disebut wefie) bisa muat lebih banyak dan juga keliatan lebih Sosmed-able.

Saya sendiri baru memakai action setahun belakangan ini. Pilihan action cam jatuh ke Gopro type Hero 4 Silver. Pemilihan Gopro didasari oleh kualiatas material, hasil foto dan video, dukungan terhadap komunitas dan yang terakhir dan paling penting adalah dukungan garansi pabrikan (hal terakhir ini akan saya ceritakan di post saya berikutnya).

Semenjak pakai Gopro, saya jadi lebih banyak melakukan kegiatan traveling dan olahraga outdoor. Karena dengan bentuknya yang kecil dan dukungan aksesorisnya, saya tetap bisa melakukan kegiatan saya tanpa harus repot menenteng-nenteng kamera atau intip-intip lcd kamera. Segala aktivitas kita dan kegiatan merekam bisa berjalan bersamaan tanpa saling mengganggu.

Mengapa harus Gopro?
Pemilihan Gopro didasari oleh pengalaman Gopro dalam membuat action cam dan sekaligus jadi pelopor action cam. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, selain hasil foto dan video yang bisa mengagumkan, kekuatan material dan dukungan aksesoris Gopro menjadikan Gopro ini sangat fleksible digunakan di segala kebutuhan.

Tetapi kan dengan harga paling murah 5 jutaan kita sudah dapat Handphone dengan kualitas kamera yang memuaskan atau malah kamera DSLR atau Prosumer yang sudah cukup bagus?
Oke, anggaplah kita senang bermain air di pantai atau nyebur di air laut dan kita ingin merekam kegiatan main air ini. Tentunya kegiatan ini agak sulit untuk direkam dengan kamera DSLR, seandainya bisa pun kita harus menambahkan housing anti air yang harganya cukup mahal (saya tidak menyarankan housing yang berbentuk kantong plastik dan direkatkan, karena hasilnya akan sangat buruk, meskipun hasil kameranya bagus). Jika kita membawa kamera DSLR atau HP, tentunya kita jadinya hanya bisa foto-foto dari pantai saja. Seandainya pun mau dikasih housing anti air, ukurannya akan menjadi sangat besar dan kegiatan merekam harus selalu dilakukan dengan kedua tangan. Bandingkan dengan memakai Gopro, kita cukup memakai aksesoris yang sesuai yang banyak tersedia di pasaran, tinggal pasang, rekam dan kita bisa menikmati pemandangan pantai, air laut bahkan sampai bawah laut dengan leluasa.
Itu baru satu kegiatan, masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang sepertinya sangat menyulitkan kalau kita ngotot pakai kamera konvensional atau kamera HP. Misalnya saja kegiatan bersepeda, tentunya akan sangat tidak nyaman dan tidak aman menempelkan kamera yang ukurannya besar di atas helm atau di bagian sepeda.

(*kedua gambar di atas diambil dari Google dengan keyword: Go Amateur)

Pemasangan kamera-kamera sebesar kamera DSLR atau bahkan HP berkamera di sepeda juga sepertinya tidak memungkinkan. Foto-foto di bawah ini sedikit contoh pemasangan di sudut frame sepeda:


Semenjak pakai Gopro saya pun jadi mulai giat lagi belajar foto-foto, padahal saya sudah punya kamera sejak tahun 2010, tapi rasanya kok malas sekali eksperimen fitur-fitur dan belajar kameranya. Baru sejak ada Gopro saya jadi rajin untuk belajar dunia fotografi dan bereksperimen. Saya paling senang eksperimen Time-Lapse video (meskipun fitur ini juga ada di kamera lain) dan juga eksperimen video First Person View anak saya (Lala).
Proses merekam ala First Person View menggunakan aksesoris Junior Chesty. Gopro dipasang di dada Lala dan Lala pun mulai riang bermain seolah tidak ada peranti kamera yang menempel di badannya (bayangkan jika yang dipasang di badannya anak balita kamera sebesar DSLR tentu si anak akan risih).

Wednesday 7 October 2015

Downhill di Cihideung Gravity Park, Bogor

Cihideung Gravity Park terletak di kaki Gunung Salak Bogor. Walaupun baru tiga kali mencoba trek ini, tapi trek ini menjadi trek favorit saya. Selain lokasinya yang tidak jauh dari rumah (hanya kurang lebih 1,5 jam perjalanan pakai mobil), trek ini relatif aman.

Trek sejauh kurang lebih 2.2km yang terletak di tengah-tengah perpaduan kebun sayur dan kebun teh ini didominasi oleh single track tanah merah. Tidak terdapat garden rock ataupun root section pada trek ini, sehingga para pesepeda dapat melalui sepeda ini dengan kencang.


Meskipun begitu, kewaspadaan dan kehati-hatian selama bermain Downhill di Cihideung Gravity Park wajib diutamakan. Sepeda yang disarankan untuk dapat bermain di Cihideung Gravity Park adalah sepeda gunung tentunya (MTB). MTB yang sangat dianjurkan adalah sepeda jenis Downhill, Freeride ataupun All-Mountain. Sepeda fullsus XC ataupun Hardtail tidak dianjurkan demi keselamatan dan kenyamanan bermain (sebab saya pernah lihat rombongan XC hardtail dengan perlengkapan standar XC ikutan main di trek, hasilnya adalah satu anak remaja nyungsep di drop off dan satu orang kulit dengkulnya terlepas).

Perlengkapan pelindung diri standar downhill wajib sifatnya, seperti helm full face, pelindung siku dan lutut. Tidak seperti Trek Downhill lain yang banyak pohon-pohon tinggi. Lebih dari 95% trek berada di tempat terbuka, tidak tertutup pohon-pohon hijau tinggi, maklum saja kanan-kiri trek hanyalah kebun teh dan kebun sayur, jika ada pohon tinggi paling pohon pisang saja. Sehingga pada musim kemarau trek ini akan menjadi cukup panas dan menyilaukan. Jadi apabila pada musim kemarau seperti ini disarankan memakai kacamata atau goggle. Selain melindungi mata dari terik matahari, juga untuk melindungi mata dari debu-debu tanah merah yang beterbangan.




Di trek ini terdapat beberapa drop dan table top. Drop yang harus diperhatikan (menurut saya) adalah road gap pertama dan gap yang cukup tinggi setelah berm di tengah trek.
Pada road gap,  walaupun tidak tinggi tetapi di sini kita harus mengambil sekencang-kencengnya karena kalau nanggung kita akan mendarat di jalanan bermakadam.

(*gambar diambil sini )

Gap berikutnya adalah gap setelah berm di tengah trek. Gap ini sangat mengejutkan karena setelah berm ke kiri kita akan langsung dihadang sebuah Gap yang cukup besar. Kencang dan percaya diri adalah wajib untuk berhasil melewati gap ini.

(*gambar diambil dari sportku.com )

Selebihnya drop dan tabletop yang ada di trek ini cukup aman untuk di lewati. Keseluruhan gap di trek ini disediakan jalur Chicken Way, bagi yang kurang yakin melalui drop tersebut disarankan melalui jalur Chicken Way ini. Jalur Chicken Waynya pun sangat konsisten, selalu berada di sebelah kiri Gapnya.

Fasilitas di trek ini bisa dibilang cukup lengkap. Pada saat masuk kita akan mendapatkan area parkir mobil yang cukup luas. Lalu kita beristirahat atau bersiap-siap di sebuah "Lounge" dengan suguhan masakan rumahan dan minuman segar dari Bu Haji dan kru dapurnya. Sarana loadingnya pun bisa dibilang cukup mewah. Menggunakan mobil Land Rover 4x4, karena hanya mobil 4x4 yang bisa naik sampai gerbang start.


Pengelola trek ini sangat ramah dan rendah hati. Beliau juga banyak melibatkan penduduk sekitar trek untuk mengelola trek ini. Bagi para pemuda bisa menjadi kru loading dan operator 4x4nya sementara bagi ibu-ibu bisa menjadi kru dapur membantu Bu Haji menyiapkan kulinernya. Terlebih lagi pada saat event Merdeka Fun Race bulan Agustus lalu, semakin banyak lagi keterlibatan penduduk sekitar dalam keberhasilan acara tersebut. Jadi bisa dibilang dengan adanya trek ini dapat membantu perekonomian penduduk sekitar.